dcsimg

Trenggiling Sunda Sunda Pangolin Manis javanica

Image of Manis subgen. Paramanis Pocock 1824

Description:

Description: Bahasa Indonesia: Tenggiling sunda, juga dikenal sebagai tenggiling malaya atau jawa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Tenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Tenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater (pemakan semut). Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, tenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga sisiknya dapat melukai kulit pengganggunya. Tenggiling terancam punah keberadaannya akibat habitatnya terganggu serta menjadi objek perdagangan hewan liar (Pasar gelap). Tenggiling merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia. Foto ini diambil di Pangombusan, Parmaksian, Pangombusan, Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara English: Tenggiling Sunda, also known as Tenggiling Malaya or Jawa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) is a representative of the order of Pholidota which is still found in Southeast Asia. This animal is preferred over most ants and termites. Tenggiling lives in lowland tropical rain forests. Tenggiling is sometimes also known as anteater (ant eaters). Elongated shape, with a tongue that can be extended up to a third of its length to look for ants in the nest. Her hair was modified into a kind of large scales designed to protect herself. If disturbed, the tenggiling will roll its body like a ball. He can also wag his tail, so that the scales can hurt the skin disruption. The tenggiling is threatened with extinction because its habitat is disturbed and is the object of trade in liars (Black Market). Tenggiling is one of the animals that is permitted in Indonesia. Photo was taken in Pangombusan, Parmaksian, Pangombusan, Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Date: 22 February 2019, 18:19:09. Source: Own work. Author: Frendi Apen Irawan.

Source Information

license
cc-by-sa-3.0
copyright
Frendi Apen Irawan
original
original media file
visit source
partner site
Wikimedia Commons
ID
8f3cb1991d810b5dc09316e842e91b0a