Siphanta acuta is a species of planthopper in the family Flatidae; this species is native to Australia, but is now found in various other parts of the world. About 10 mm long, they resemble small leaves and are generally found in trees.
Siphanta acuta is a species of planthopper in the family Flatidae; this species is native to Australia, but is now found in various other parts of the world. About 10 mm long, they resemble small leaves and are generally found in trees.
Siphanta acuta nymph
Siphanta acuta est une espèce d'insectes de l'ordre des Hémiptères, du sous-ordre des Auchenorrhyncha, de la famille des Flatidae, de la sous-famille des Flatinae, de la tribu des Flatini et de la sous-tribu des Siphantina. Elle est trouvée dans diverses parties du monde.
Les ailes sont triangulaires et de couleur verte. Elles sont bordées de points rouges. L'insecte, posé sur une branche, ressemble à une feuille.
Siphanta acuta est une espèce d'insectes de l'ordre des Hémiptères, du sous-ordre des Auchenorrhyncha, de la famille des Flatidae, de la sous-famille des Flatinae, de la tribu des Flatini et de la sous-tribu des Siphantina. Elle est trouvée dans diverses parties du monde.
Les ailes sont triangulaires et de couleur verte. Elles sont bordées de points rouges. L'insecte, posé sur une branche, ressemble à une feuille.
Wereng Hijau atau Nephotettix virescens merupakan hama penyebar (vektor) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro.[1] Wereng jenis ini biasanya menetas pada pelepah daun padi dan akan menetas enam hari kemudian, menyukai cairan daun yg mengakibatkan pengeringan pada daun.[2]
Fase pertumbuhan tanaman yang rentan terhadap serangan wereng hijau adalah dari fase pembibitan sampai pembentukan malai atau anakan.[3] Wereng Hijau memiliki cara menyerang yang hampir sama dengang Wereng Coklat, yakni mereka menyukai tanaman yang dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat.[2] Seranggga dewasa dan nimfa menetap di bagian pangkal batang padi.[2]
Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah tanaman menjadi kerdil atau kecil, malai yang dihasilkan berkurang dan daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye.[2]
Wereng Hijau atau Nephotettix virescens merupakan hama penyebar (vektor) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro. Wereng jenis ini biasanya menetas pada pelepah daun padi dan akan menetas enam hari kemudian, menyukai cairan daun yg mengakibatkan pengeringan pada daun.
Fase pertumbuhan tanaman yang rentan terhadap serangan wereng hijau adalah dari fase pembibitan sampai pembentukan malai atau anakan. Wereng Hijau memiliki cara menyerang yang hampir sama dengang Wereng Coklat, yakni mereka menyukai tanaman yang dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat. Seranggga dewasa dan nimfa menetap di bagian pangkal batang padi.
Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah tanaman menjadi kerdil atau kecil, malai yang dihasilkan berkurang dan daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye.