dcsimg

Heikegani ( Indonesian )

provided by wikipedia ID
 src=
Heikegani dengan wajah mirip manusia (kiri) dalam sebuah ukiyo-e yang dicetak oleh Utagawa Kuniyoshi

Heikegani (平家蟹, ヘイケガニ) (Heikeopsis japonica) adalah spesies kepiting asli Jepang yang cangkangnya menyerupai wajah manusia. Menurut kepercayaan lokal, kepiting tersebut merupakan reinkarnasi roh prajurit Heike yang tewas dalam Pertempuran Dan-no-ura.[2]

Carl Sagan menggunakan kepiting ini dalam acara televisinya Cosmos: A Personal Voyage sebagai contoh seleksi buatan,[3] yang merupakan interpretasi Julian Huxley pada tahun 1952.[4] Menurut hipotesis ini, kepiting yang cangkangnya mirip dengan Samurai dilempar kembali ke laut, sementara yang cangkangnya tidak mirip akan dimakan oleh manusia, sehingga kepiting yang cangkangnya berpola lebih mampu bertahan. Maka, semakin cangkang kepiting tersebut mirip dengan wajah manusia, semakin mungkin mereka dilepas dan dilempar kembali ke laut.[4]

Gagasan ini diragukan oleh beberapa tokoh seperti Joel W. Martin. Menurutnya, manusia tidak memakan heikegani, sehingga pola tersebut tidak dibentuk oleh seleksi buatan.[4] Selain itu, pola di cangkang tersebut memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat menempelnya otot. Lebih lagi, pola yang mirip juga dapat ditemui di berbagai spesies lain di seluruh dunia, termasuk dalam sisa fosil.[4]

Referensi

  1. ^ Peter Davie (2010). "Heikeopsis japonica (von Siebold, 1824)". World Register of Marine Species. Diakses tanggal June 7, 2012.
  2. ^ Metropolis, "Fortean Japan", 27 Juni 2008, hal. 12.
  3. ^ http://www.educatedearth.net/video.php?id=4293
  4. ^ a b c d Joel W. Martin (1993). "The Samurai Crab" (PDF). Terra. 31 (4): 30–34.
license
cc-by-sa-3.0
copyright
Penulis dan editor Wikipedia
original
visit source
partner site
wikipedia ID

Heikegani: Brief Summary ( Indonesian )

provided by wikipedia ID
 src= Heikegani dengan wajah mirip manusia (kiri) dalam sebuah ukiyo-e yang dicetak oleh Utagawa Kuniyoshi

Heikegani (平家蟹, ヘイケガニ) (Heikeopsis japonica) adalah spesies kepiting asli Jepang yang cangkangnya menyerupai wajah manusia. Menurut kepercayaan lokal, kepiting tersebut merupakan reinkarnasi roh prajurit Heike yang tewas dalam Pertempuran Dan-no-ura.

Carl Sagan menggunakan kepiting ini dalam acara televisinya Cosmos: A Personal Voyage sebagai contoh seleksi buatan, yang merupakan interpretasi Julian Huxley pada tahun 1952. Menurut hipotesis ini, kepiting yang cangkangnya mirip dengan Samurai dilempar kembali ke laut, sementara yang cangkangnya tidak mirip akan dimakan oleh manusia, sehingga kepiting yang cangkangnya berpola lebih mampu bertahan. Maka, semakin cangkang kepiting tersebut mirip dengan wajah manusia, semakin mungkin mereka dilepas dan dilempar kembali ke laut.

Gagasan ini diragukan oleh beberapa tokoh seperti Joel W. Martin. Menurutnya, manusia tidak memakan heikegani, sehingga pola tersebut tidak dibentuk oleh seleksi buatan. Selain itu, pola di cangkang tersebut memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat menempelnya otot. Lebih lagi, pola yang mirip juga dapat ditemui di berbagai spesies lain di seluruh dunia, termasuk dalam sisa fosil.

license
cc-by-sa-3.0
copyright
Penulis dan editor Wikipedia
original
visit source
partner site
wikipedia ID